Sopir Bus Kecelakaan di Jalur Bromo Ditetapkan Tersangka, Diduga Lalai Saat Kendaraan Menuruni Tanjakan

 Probolinggo, Kompas Jurnal– Polres Probolinggo Polda Jawa Timur resmi menetapkan sopir bus pariwisata yang membawa rombongan dari Rumah Sakit Bina Sehat Jember sebagai tersangka atas kecelakaan yang terjadi di jalur wisata Bromo. Peristiwa nahas ini berlangsung pada Minggu (14/9/2025) di Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, dan mengakibatkan 9 orang meninggal dunia.

Kapolres Probolinggo, AKBP M. Wahyudin Latif, menjelaskan dalam konferensi pers di ruang Rupatama Mapolres Probolinggo, Senin (22/9/2025), bahwa hasil penyelidikan dan Traffic Accident Analysis (TAA) menunjukkan kelalaian sopir berinisial AB dalam mengendalikan kendaraan saat melintasi jalur menurun.

“Dari pemeriksaan, sopir mengganti perseneling dari gigi rendah ke gigi tinggi sebelum turunan tajam. Selain itu, ia menekan pedal rem berulang-ulang hingga kampas rem panas dan kehilangan fungsi,” jelas AKBP Latif.

 Tim TAA memperkirakan kecepatan bus sebelum tabrakan mencapai 82 kilometer per jam, dengan jejak benturan sepanjang 60 meter di sisi kanan jalan. Akibat kelalaian tersebut, bus kehilangan kendali, menabrak dinding tebing, dan menimbulkan korban meninggal, luka-luka, serta kerusakan kendaraan dan rumah warga.

Atas perbuatannya, sopir AB dijerat dengan Pasal 310 ayat 1, 3, dan 4 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, yang ancaman pidananya berupa penjara maksimal 6 tahun dan/atau denda paling banyak Rp12 juta.

AKBP Latif menegaskan, kepolisian akan menindak secara tegas setiap pelanggaran yang mengakibatkan kecelakaan fatal dan mengimbau para pengemudi untuk selalu mematuhi peraturan lalu lintas serta mengutamakan keselamatan penumpang.

Peristiwa ini menjadi pengingat bagi seluruh pengemudi dan masyarakat agar selalu berhati-hati di jalur wisata Bromo yang terkenal menantang, terutama bagi kendaraan besar seperti bus pariwisata.

Redaksi: Mustofa

Editor:Agl