Rencana Pembangunan RS Keluarga Sehat di Rembang Ditolak Ormas: Dianggap Tanpa Studi Kelayakan Matang

 

REMBANG, Kompas Jurnal– Rencana pembangunan Rumah Sakit (RS) Keluarga Sehat (KSH) di Kecamatan Rembang menghadapi penolakan keras dari organisasi masyarakat BRANDAL Alif. Ormas ini mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang untuk segera menghentikan proyek tersebut karena dinilai tidak memiliki dasar perencanaan yang matang.

Ketua DPP BRANDAL Alif, Arif, mengungkapkan kekecewaannya setelah meminta kejelasan dokumen studi kelayakan proyek dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rembang.

“Saya sangat kaget setelah mendapat jawaban dari Kadinkes, bahwa sampai kami datang belum ada selembar pun dokumen yang diberikan ke dinas. Ini sangat arogan,” tegas Arif, Rabu (1/10/2025).

Arif menilai ketiadaan studi kelayakan adalah persoalan fatal yang berpotensi merugikan masyarakat dan pemerintah daerah. "Pemkab harus menghentikan pembangunan KSH di Kecamatan Rembang,” tandasnya.

Senada dengan Arif, Ketua Koordinasi Cabang BRANDAL Rembang, Didik Sujono, menyatakan keberatan terhadap lokasi yang dipilih. Menurutnya, Kecamatan Rembang saat ini sudah padat dengan tiga rumah sakit besar (RSUD dr. R. Soetrasno, RS Bhina Bhakti Husada, dan RSI Arafah).

“Seharusnya pembangunan rumah sakit baru ditempatkan di wilayah Rembang timur, untuk mendekatkan akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” kata Didik.

Lebih lanjut, BRANDAL Alif menyoroti dugaan kompromi dalam proses perizinan RS KSH, mendesak evaluasi serius pada instansi terkait seperti DPUTARU dan Mal Pelayanan Publik (MPP).

“Kami menduga ada kompromi di perizinan. Perlu evaluasi di DPUTARU dan MPP. Ini sekaligus warning, karena berpotensi terjadi hal yang sama di perizinan lainnya,” ujar Arif.

BRANDAL Alif menegaskan penolakannya dan meminta Pemkab Rembang menjadikan kritik ini sebagai peringatan agar perencanaan pembangunan dilakukan secara transparan, sesuai aturan, dan mengutamakan kebutuhan nyata masyarakat.

(Red/Zainuri)

Editor:Agl