Home /
Daerah
News
Polri
Gresik Mulai Operasi Zebra Semeru 2025: Prioritaskan 7 Pelanggaran, Penindakan Dominan dengan E-TLE
Gresik Mulai Operasi Zebra Semeru 2025: Prioritaskan 7 Pelanggaran, Penindakan Dominan dengan E-TLE
kompas jurnal news
Monday, November 17, 2025, November 17, 2025 WIB
Last Updated
2025-11-17T14:35:14Z
GRESIK, Kompas Jurnal – Polres Gresik Polda Jawa Timur resmi memulai pelaksanaan Operasi Zebra Semeru 2025 dengan menggelar Apel Gelar Pasukan di halaman Mapolres Gresik, Senin (17/11/2025). Operasi kepolisian kewilayahan yang digelar serentak di seluruh Jawa Timur ini berlangsung selama 14 hari, mulai 17 hingga 30 November 2025, dengan fokus meningkatkan disiplin berlalu lintas dan menekan angka fatalitas kecelakaan di wilayah Kabupaten Gresik.
Apel dipimpin langsung oleh Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu. Kegiatan tersebut merupakan bentuk pengecekan akhir kesiapan seluruh personel sebelum operasi diterapkan secara menyeluruh di wilayah hukum Polres Gresik.
Hadir dalam kegiatan antara lain Wakapolres Gresik Kompol Danu Anindhito Kuncoro, para Kabag, Pejabat Utama, Kapolsek jajaran, serta unsur TNI dari Kodim 0817, Denpom, dan Garnisun. Kehadiran Satpol PP dan Dinas Perhubungan Pemkab Gresik juga mencerminkan kuatnya sinergi lintas instansi dalam mendukung pelaksanaan operasi.
Peserta apel meliputi personel Sat Samapta, Sat Lantas, Staf Gabungan, Satpolairud, Sat Intelkam, Sat Reskrim, Sat Narkoba, serta unsur pendukung TNI dan Pemkab Gresik. Rangkaian kegiatan diawali dengan pemeriksaan pasukan, laporan resmi, dan penyematan pita tanda dimulainya Operasi Zebra Semeru 2025.
Dalam amanatnya, Kapolres Gresik menegaskan bahwa Jawa Timur merupakan wilayah dengan tingkat mobilitas masyarakat yang sangat tinggi.
“Provinsi Jawa Timur adalah wilayah dengan mobilitas tertinggi kedua setelah DKI Jakarta. Pertumbuhan ekonomi yang positif serta peningkatan volume kendaraan, yang berdampak pada naiknya risiko pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas,” ujar AKBP Rovan.
Berdasarkan data Ditlantas Polda Jatim hingga Oktober 2025, tercatat 22.815 kejadian kecelakaan dengan 2.792 korban meninggal dunia. AKBP Rovan menilai angka tersebut sebagai peringatan keras bahwa keselamatan lalu lintas harus menjadi komitmen bersama.
Operasi Zebra Semeru 2025 mengedepankan langkah-langkah preemtif, preventif, dan represif yang humanis untuk membentuk budaya berkendara yang lebih tertib. Tujuh sasaran pelanggaran utama meliputi:
- Tidak menggunakan helm SNI
- Tidak memakai sabuk pengaman
- Menggunakan ponsel saat berkendara
- Melawan arus
- Pengendara di bawah umur
- Melebihi batas kecepatan
Mengemudi dalam pengaruh alkohol atau kendaraan tidak layak jalan
Penindakan dilakukan melalui ETLE statistik, ETLE mobile, dan tilang manual, dengan komposisi 95% ETLE dan 5% manual. Tilang manual dibatasi hanya dilakukan oleh pejabat guna menjaga akuntabilitas penegakan hukum.
Kapolres menegaskan bahwa pelaksanaan Operasi Zebra bukan hanya soal penindakan, tetapi juga peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
“Kita harus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat sebagai bagian dari komitmen Polri dalam melaksanakan reformasi,” tegasnya.
Menutup amanatnya, AKBP Rovan meminta seluruh personel menjalankan tugas dengan profesional.
“Laksanakan tugas dengan ikhlas. Kedepankan langkah preemtif dan edukatif. Tegakkan hukum secara tegas namun humanis. Jaga integritas dan hindari segala bentuk pelanggaran,” pesannya.
Apel gelar pasukan kemudian ditutup dengan pembacaan doa, menandai kesiapan penuh jajaran Polres Gresik dalam mengawal Operasi Zebra Semeru 2025 demi mewujudkan keselamatan dan mewujudkan berlalu lintas bagi seluruh masyarakat Gresik, Jawa Timur.
Redaksi:Ide
Editor:Agl
Komentar
- Gresik Mulai Operasi Zebra Semeru 2025: Prioritaskan 7 Pelanggaran, Penindakan Dominan dengan E-TLE
- 0
