Lamongan Siapkan Mitigasi Struktural dan Nonstruktural, Nyatakan Siap Hadapi Bencana Hidrometeorologi 2025-2026

 

Lamongan, Kompas Jurnal– Pemerintah Kabupaten Lamongan menyatakan kesiapan penuh dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi melalui serangkaian langkah mitigasi struktural dan nonstruktural.

Mitigasi bencana secara struktural dilakukan melalui penanganan tanggul kritis maupun jebol, perbaikan waduk dan aliran sungai di wilayah Lamongan, pengerukan saluran perkotaan di dataran rendah, elektrifikasi pintu operasional, pengadaan pompa pengendali banjir berkapasitas 5.000 liter, pengoperasian pompa mobile, serta langkah teknis lainnya.

Sementara itu, mitigasi nonstruktural dilakukan melalui pembersihan eceng gondok, pembentukan dan pembinaan 96 Desa Tangguh Bencana, serta edukasi kebencanaan kepada masyarakat rentan mulai pelajar PAUD hingga SMA. Selain itu, kegiatan Lamongan Green and Clean serta Desa Berseri juga menjadi bagian penguatan kesiapsiagaan masyarakat.

Berbagai upaya tersebut sejalan dengan komitmen Pemkab Lamongan dalam program prioritas Lamongan Tangguh, yang bertujuan meningkatkan ketahanan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana alam.

Mengacu pada prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), memasuki pekan kedua Oktober 2025, Lamongan berada pada masa peralihan musim (pancaroba) yang memiliki potensi perubahan cuaca ekstrem.

Hal tersebut disampaikan Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, saat memimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi Tahun 2025–2026 yang diikuti oleh BPBD, Kodim 0812, Polres Lamongan, Satpol PP, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Dinas Sosial, serta lembaga keagamaan di Alun-Alun Kabupaten Lamongan, Senin (17/11).

“Tantangan bencana ke depan semakin kompleks. Dampak perubahan iklim dan anomali cuaca semakin terasa dan memperbesar risiko bencana. Menyikapi hal tersebut, Pemkab Lamongan telah menyiapkan mitigasi struktural dan nonstruktural, dan menyatakan siap menghadapi bencana hidrometeorologi,” tegasnya.

Bupati yang akrab disapa Pak Yes tersebut menambahkan bahwa apel tersebut menjadi wadah memperkuat sinergi dan kesiapsiagaan lintas sektor dalam menghadapi berbagai kemungkinan bencana. Pada kesempatan yang sama, pasukan lintas organisasi perangkat daerah (OPD) diberangkatkan untuk menjalankan tugas mitigasi hidrometeorologi, menyusul meningkatnya kejadian bencana alam di wilayah Lamongan, termasuk angin puting beliung yang baru-baru ini terjadi di Kecamatan Pucuk.

Selain kesiapan personel, sarana prasarana turut dipastikan siap digunakan, meliputi kendaraan angkut, armada pemadam kebakaran, kendaraan darat dan perairan, pompa air mobile, gergaji mesin, tenda pengungsian, serta perlengkapan pendukung lainnya. Ketersediaan logistik berupa bahan makanan juga dipastikan mencukupi.

Redaksi: Yoyon

Editor:Agl