MENU

Iklan

Mobile Apps

Lawan Judi Online Rp3,29 Triliun/Hari, IBJUDOL Dideklarasikan | Kampus Bergerak, Negara Jangan Bungkam!

Monday, May 5, 2025, May 05, 2025 WIB Last Updated 2025-05-05T09:02:28Z

 




Surabaya, Kompas Jurnal – Setelah viral dan mendapat dukungan dari berbagai media online sebagai respons atas maraknya kasus judi online yang meresahkan masyarakat—dengan peredaran uang mencapai Rp3,29 triliun per hari—Gerakan Nasional Indonesia Bersih Judi Online (IBJUDOL) akan dideklarasikan di Auditorium FEB UNESA. Acara ini bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional dan diawali dengan Diskusi Publik bertema “Bijak Digital, Tolak Judi Online, Selamatkan Generasi Indonesia Emas”, yang akan digelar pada Rabu, 7 Mei 2025 pukul 12.30 WIB dan disiarkan secara live streaming.

Gerakan ini diinisiasi oleh Jaringan Warga Peduli Sosial (Jawapes) bekerja sama dengan BEM FEB UNESA, ITS, PERADI SAI Sidoarjo Raya, Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur, serta Polda Jatim, dan turut melibatkan tujuh BEM dari berbagai kampus, ratusan media online dan cetak, serta puluhan LSM/Ormas.


Ketua Panitia, Rizal Diansyah Soesanto, ST, yang juga Dewan Pendiri Jawapes, menyatakan bahwa dirinya tidak bisa tinggal diam melihat generasi muda dirusak oleh praktik judi online.

"Ini bukan aksi sesaat, tapi gerakan sosial kolaboratif yang terstruktur dan berkelanjutan," ungkap Rizal, Senin (5/5/2025).

Ketua BEM FEB UNESA, Mikail Achmad, menegaskan bahwa mahasiswa tidak boleh hanya menjadi penonton.

"Ini perjuangan untuk masa depan dengan ruang digital yang sehat," tegas Mikail.

Prof. Mochamad Hariadi, pakar IT dari ITS, menambahkan bahwa judi online menggunakan algoritma yang sangat canggih.

"Kita butuh strategi digital yang serius dan peran kampus dalam riset serta edukasi," ujarnya.

Dukungan juga datang dari Rudi Hartono, Kepala Investigasi Jawa Corruption Watch (JCW), yang menyebut bahwa aliran dana dari praktik judi online sangat rentan menjadi jalur pencucian uang dan korupsi.

"Gerakan ini harus mendorong penegakan hukum dan transparansi," kata Rudi.

Sebagai praktisi pendidikan, Dr. H. Moch. Khoirul Anwar, S.Ag., MEI, selaku Wakil Dekan I FEB UNESA, menegaskan bahwa UNESA berkomitmen menjadi ruang edukatif dan moral.

"Gerakan ini memperkuat peran kampus sebagai agen perubahan," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Wartawan Kompetensi Indonesia (WAKOMINDO), Dedik Sugianto, menyatakan bahwa dukungan media tidak hanya sebatas penyampai informasi, tapi juga harus menjadi agen perubahan.


"Dengan liputan mendalam, edukasi publik, dan peningkatan literasi digital, media dapat membongkar praktik judi online, melindungi masyarakat, dan mendorong lahirnya solusi yang nyata," ucap Dedik.

IBJUDOL hadir bukan sebagai simbol, tetapi aksi nyata. Fokus utamanya adalah edukasi publik, konseling bagi korban, pelibatan warga dalam pelaporan, serta intervensi teknologi. Gerakan ini diharapkan mendukung terciptanya Indonesia yang sehat secara digital menuju Indonesia Emas 2045.


Redaksi: Tim

Editor: Adytia Damar

Komentar

Tampilkan

  • Lawan Judi Online Rp3,29 Triliun/Hari, IBJUDOL Dideklarasikan | Kampus Bergerak, Negara Jangan Bungkam!
  • 0

Bitcoin