Home /
Daerah
Sosial Budaya dan Pendidikan
Peringatan 1 Muharram di Jemundo | Ada Gunungan Sayur, Santunan Yatim, dan Tausiyah Penuh Makna
Peringatan 1 Muharram di Jemundo | Ada Gunungan Sayur, Santunan Yatim, dan Tausiyah Penuh Makna
kompas jurnal news
Sunday, June 29, 2025, June 29, 2025 WIB
Last Updated
2025-06-29T07:49:12Z


Jemundo, Kompas Jurnal – Sabtu (28/06/2025). Semangat kebersamaan dan religiusitas mewarnai peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H yang digelar Karang Taruna RT 21 RW 04, Desa Jemundo, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo. Acara bertema “Atyata: Melestarikan Jajanan Tradisional sebagai Warisan Budaya” ini sukses menyatukan nilai-nilai keagamaan, sosial, dan budaya lokal dalam satu kemasan yang menyentuh hati.
Berlangsung di Balai Warga pada Sabtu sore, kegiatan dibuka dengan istighosah dan doa bersama, dipimpin oleh tokoh agama setempat. Ratusan warga dari berbagai kalangan hadir dengan khidmat, menandai momentum spiritual di awal tahun Hijriah.
Kegiatan dilanjutkan dengan santunan untuk anak-anak yatim di lingkungan RT 21, sebagai wujud kepedulian sosial dan rasa syukur komunitas. Bingkisan dan bantuan diserahkan secara simbolis oleh panitia bersama tokoh masyarakat, menambah nuansa haru dan kebersamaan.
Puncak acara diisi oleh tausiyah Ustadz Yunus, tokoh agama Desa Jemundo, yang menekankan pentingnya menjadikan hijrah sebagai spirit perubahan menuju kebaikan. Ia juga mengajak pemuda untuk memperkuat ukhuwah, menjaga akhlak, dan tidak melupakan nilai-nilai budaya Islam.
Yang tak kalah menarik, acara ini menghadirkan “Gunungan Sayur”, simbol syukur atas hasil bumi. Setelah didoakan, gunungan dibagikan kepada warga, disambut antusias dan meriah. Di sisi lain, jajanan tradisional khas Jawa yang dikelola ibu-ibu PKK dan pemuda setempat turut menggoda lidah pengunjung—membawa aroma nostalgia dan kekuatan kuliner lokal.
Ketua RT 21, Teddy Apriansyah, S.Pd.I, dalam sambutannya mengapresiasi sinergi Karang Taruna dan warga. “Ini bukan sekadar perayaan, tetapi momentum pendidikan moral dan pelestarian budaya yang harus terus hidup,” tegasnya. Ia juga menekankan pentingnya semangat hijrah: dari keburukan menuju kebaikan, dari diam menuju aksi sosial.
Kegiatan ditutup menjelang maghrib dengan suasana hangat, penuh rasa syukur dan kebersamaan. Masyarakat berharap peringatan ini dapat menjadi agenda tahunan, sekaligus sarana memperkuat identitas keagamaan dan budaya lokal di tengah modernisasi yang kian cepat.
(Shokip)
Editor: Adytia Damar
Komentar
- Peringatan 1 Muharram di Jemundo | Ada Gunungan Sayur, Santunan Yatim, dan Tausiyah Penuh Makna
- 0