Nihil Fatalitas Hari Pertama Operasi Zebra Semeru 2025 di Jatim; Polda Jatim Luncurkan Reward Voucher Belanja Bagi Pengendara Tertib

 

SURABAYA, Kompas Jurnal– Operasi Zebra Semeru 2025 telah dimulai pada 17 November 2025. Pada hari pertama pelaksanaannya, fatalitas kecelakaan lalu lintas di Jawa Timur tercatat nihil.

Pernyataan tersebut disampaikan Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Iwan Saktiadi, yang menjelaskan bahwa hasil Analisa dan Evaluasi (Anev) di hari pertama Operasi Zebra Semeru 2025, baik di Ditlantas Polda Jatim maupun Polres/ta jajaran, menunjukkan tidak adanya korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di wilayah Jawa Timur.

“Namun masih terdapat beberapa kejadian kecelakaan yang didominasi usia 15–18 tahun. Penyebabnya sering kali karena pengendara, khususnya roda dua, mendahului atau berbelok tanpa memperhatikan situasi jalan,” terang Kombes Pol Iwan Saktiadi, Selasa (18/11/2025)

Ia juga menyebutkan bahwa kecelakaan lalu lintas paling banyak melibatkan sepeda motor, dengan waktu kejadian terbanyak pada jam kerja, yaitu pukul 06.00–12.00 WIB.

“Selain itu, kecelakaan juga kerap terjadi di kawasan permukiman. Kami berharap masyarakat Jawa Timur, khususnya Kota Surabaya, semakin meningkatkan kesadaran untuk tertib berlalu lintas demi keselamatan diri sendiri dan orang lain,” harapnya.

Sementara itu, Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda Jatim, AKBP Edith Yuswo Widodo, menyampaikan bahwa selama Operasi Zebra Semeru 2025 yang berlangsung 17–30 November 2025, Ditlantas Polda Jatim meluncurkan inovasi baru berupa reward bagi pengguna jalan yang tertib berlalu lintas.

“Kami ingin mengubah pola pikir masyarakat. Penertiban bukan hanya soal penindakan, tetapi juga apresiasi bagi mereka yang sudah patuh,” jelas AKBP Edith Yuswo Widodo.

Petugas akan melakukan hunting system dengan kamera khusus untuk menjaring pengendara yang mematuhi aturan, seperti memakai helm SNI, melengkapi surat kendaraan, hingga memasang pelat nomor.

“Nama-nama yang beruntung akan diumumkan melalui media cetak maupun elektronik setiap dua hari sekali, dan mereka akan mendapatkan reward berupa voucher belanja,” tambahnya.

Ia menegaskan bahwa kepatuhan berlalu lintas tidak hanya layak diberi sanksi saat melanggar, namun juga layak diberi penghargaan ketika ditaati.

Inovasi ini diharapkan dapat membentuk karakter pengguna jalan di Jawa Timur, menumbuhkan kesadaran, serta menunjukkan bahwa polisi bukan hanya menindak pelanggar, tetapi juga memberikan apresiasi kepada masyarakat yang tertib berlalu lintas.

Redaksi: Asis

Editor:Agl