MENU

Iklan

IKUTI KAMI

Mobile Apps

Heboh Sedekah Bumi Dusun Delikguno, Warga Antusias Rayakan Tradisi Sakral Penuh Makna.

Thursday, August 7, 2025, August 07, 2025 WIB Last Updated 2025-08-07T09:45:14Z

 

LAMONGAN, Kompas Jurnal — Tradisi Sedekah Bumi di Dusun Delikguno, Desa Pengumbulanadi, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan, kembali digelar meriah dan penuh makna pada Kamis Legi, 7 Agustus 2025. Acara adat tahunan ini disambut antusias oleh warga sebagai wujud rasa syukur atas limpahan hasil bumi sekaligus bentuk pelestarian budaya leluhur.

Sedekah bumi di Dusun Delikguno bukan sekadar seremoni biasa, melainkan ritual sakral yang telah diwariskan secara turun-temurun sebagai bentuk penghormatan kepada alam dan Sang Pencipta. Acara ini menjadi simbol identitas budaya masyarakat yang masih terjaga hingga kini.

Rangkaian Acara Tradisi

Kegiatan diawali dengan gotong royong membersihkan dusun, pembagian makanan dan hasil bumi kepada warga sekitar, hingga pelaksanaan ritual keagamaan yang berlangsung khidmat.

Semangat kebersamaan makin terasa saat warga berbondong-bondong menyaksikan pertunjukan seni tradisional seperti Ringgit Purwo, Campursari, Tari Remo, hingga pagelaran wayang kulit oleh Ki Dalang Suyatno dari Jombang.
Pertunjukan wayang digelar dalam dua sesi, yaitu:

  • Siang hari dengan lakon "Petruk Dadi Ratu"

  • Malam hari dengan lakon "Mudune Wahyu Trojali", yang bermakna perebutan anugerah atau wahyu dari Tuhan Yang Maha Esa.

Acara ini turut dihadiri Kepala Desa Pengumbulanadi Agus Choirul Anam, SE, beserta perangkat desa, Babinsa, Kamtibmas, para tokoh masyarakat, dan seluruh warga dusun.

Dalam sambutannya, Ketua Panitia Riduwan mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga atas partisipasi aktif dalam menyukseskan acara sedekah bumi secara gotong royong dan penuh semangat kekeluargaan.

Sementara itu, Mbah Salam, salah satu tokoh adat setempat, mengungkapkan bahwa tradisi ini telah ada sejak zaman nenek moyang dan tetap dilestarikan hingga saat ini.

“Tradisi sedekah bumi ini biasanya dilakukan dengan bersih-bersih desa dan syukuran sebagai bentuk penghormatan kepada bumi. Kami berharap keberkahan dan ketentraman terus mengiringi warga. Gemah ripah loh jinawi, toto tentrem kerto raharjo,” ujarnya dengan nada serius.

Senada dengan itu, Kepala Dusun Delikguno Achmad Nuruddin, yang akrab disapa Pak Polo Udin, menegaskan pentingnya menjaga kelestarian tradisi ini agar terus memberikan berkah dan panen melimpah bagi masyarakat.

“Alhamdulillah, sedekah bumi masih lestari hingga kini. Ini adalah bentuk rasa syukur kepada alam dan Sang Pencipta. Semoga acara ini terus berjalan lancar dan memberi keberkahan untuk kita semua,” tuturnya.

Makna Sakral dan Nilai Pelestarian Alam

Lebih dari sekadar acara adat, sedekah bumi mengandung nilai-nilai spiritual dan filosofi luhur. Ia menjadi simbol penghormatan kepada Ibu Pertiwi serta pengingat pentingnya menjaga kelestarian alam sebagai sumber kehidupan.

Tradisi ini juga mempererat solidaritas antarmasyarakat, memperkuat nilai gotong royong, dan menjadi wujud nyata hubungan harmonis antara manusia, alam, dan Tuhan.

Dengan semangat kebersamaan dan warisan budaya yang dijaga dengan sepenuh hati, Dusun Delikguno menjadi contoh bagaimana budaya lokal dapat menjadi kekuatan untuk merawat harmoni kehidupan yang berkelanjutan.

Redaksi: Adji Handoyo
Editor: Amanda

Komentar

Tampilkan

  • Heboh Sedekah Bumi Dusun Delikguno, Warga Antusias Rayakan Tradisi Sakral Penuh Makna.
  • 0

Edi Macan bersama Eri Cahyadi Walikota Surabaya

Edi Macan bersama Eri Cahyadi Walikota Surabaya
Direktur Utama PT Edy Macan Multimedia Center "Edi Prayitno"

Bitcoin