Home /
Daerah
News
LSM GMBI Distrik Gresik Mantapkan Aksi Sosial, Santunan Door to Door dan Gerakan Ketahanan Pangan Jadi Program Unggulan
LSM GMBI Distrik Gresik Mantapkan Aksi Sosial, Santunan Door to Door dan Gerakan Ketahanan Pangan Jadi Program Unggulan
kompas jurnal news
Saturday, November 1, 2025, November 01, 2025 WIB
Last Updated
2025-11-01T14:45:26Z
Gresik, Kompas Jurnal – Kegiatan santunan anak yatim, piatu, dan duafa menjadi salah satu program unggulan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Distrik Gresik. Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap pekan, tepatnya pada Jumat malam. Kini, LSM GMBI Distrik Gresik semakin memantapkan langkahnya dengan melaksanakan santunan door to door, berdasarkan data dan informasi yang dikumpulkan dari lembaga kepemudaan di berbagai desa.
Program santunan door to door ini memiliki tujuan mulia, yakni membahagiakan anak yatim, piatu, dan duafa, serta memastikan bantuan yang diberikan benar-benar tepat sasaran dan bermanfaat bagi penerimanya.
Selain kegiatan santunan, seluruh anggota LSM yang tergabung di bawah KSM (Tingkat kecamatan) juga lebih proaktif menyatukan masyarakat kurang mampu, lanjut usia (lansia), dan korban kecelakaan kerja maupun lalu lintas. Pemantauan ini dilakukan untuk memastikan mereka mendapatkan bantuan, dukungan moral, dan pendampingan dari LSM GMBI.
Ketua LSM GMBI Distrik Gresik, Muhammad Hudin, S.Pd., menegaskan bahwa seluruh anggota GMBI yang tersebar di wilayah Kabupaten Gresik harus memiliki satu komando dan mematuhi instruksi organisasi. Ia menekankan pentingnya konsistensi dalam melaksanakan kegiatan sosial kemanusiaan, baik dalam bentuk kesejahteraan maupun pendidikan usaha ekonomi kreatif.
“Kita bersama-sama menumbuhkan ekonomi masyarakat melalui usaha kreatif. Selain itu, GMBI juga mendorong peningkatan ketahanan pangan dengan membantu masyarakat dusun maupun desa meningkatkan daya tampung air persawahan, agar petani dapat memaksimalkan hasil produksi padi,” ujarnya.
Hudin menambahkan, berbagai kegiatan sosial telah dilakukan secara swadaya demi memenuhi kebutuhan air masyarakat, baik untuk pertanian maupun kebutuhan harian.
Saat ini, jumlah donatur GMBI semakin meningkat, baik dari anggota maupun kalangan pengusaha. Meski tidak semua donatur memberikan bantuan secara rutin, kegiatan sosial tetap berjalan berkat semangat kebersamaan dan nilai manfaat yang besar.
“Manfaatnya ada dua: dunia dan akhirat. Di dunia, rezeki para pengusaha tidak berkurang, justru semakin berkembang. Di akhirat, mereka mendapatkan pahala karena ikhlas menyisihkan rezekinya untuk anak yatim, piatu, duafa, dan lansia. Itu sesuai janji kebaikan dalam kitab suci,” tutur Hudin.
Terkait pandangan miring sebagian pihak terhadap kegiatan GMBI, Hudin menegaskan bahwa lembaganya telah banyak berbuat nyata bagi masyarakat.
“Coba lihat, berapa embung dan waduk yang sudah kita manfaatkan dengan tenaga, pikiran, dan biaya swadaya? Banyak yang kini bermanfaat bagi petani dan warga sekitar. Dengan pendalaman dan perapian tanggul, udara dapat tertampung cukup untuk kebutuhan harian dan pertanian hingga bisa dua panen sampai tiga kali setahun,” jelasnya.
Selain kegiatan fisik, GMBI juga sering turun membersihkan jalan yang kotor akibat kendaraan pengangkut tanah liat. Kegiatan dilakukan bersama warga dengan cara menyapu dan menyemprot jalan. Hudin menilai, hal-hal seperti ini menunjukkan sisi positif GMBI yang lebih besar dibandingkan tampilan negatif yang beredar.
Para donatur, kata Hudin, juga mengetahui dengan jelas bahwa dana yang disalurkan benar-benar digunakan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Termasuk program pemberian sembako kepada lansia yang juga diberitahukan oleh rekan-rekan media, baik online maupun cetak.
Sementara itu, Endah Setiani, salah satu anggota GMBI, menuturkan bahwa kegiatan sosial GMBI di Gresik tidak terbatas di kantor distrik saja.
“Kami juga aktif hingga ke Pulau Bawean karena di sana juga ada KSM kecamatan,” ujarnya.
Endah menambahkan, setiap minggu GMBI Distrik Gresik mengalokasikan dana sekitar Rp5.000.000 untuk kegiatan santunan dan berbagi kepada masyarakat. Jika dikalikan empat minggu, maka per bulan mencapai Rp20.000.000, atau sekitar Rp240.000.000 per tahun. Bahkan, pengeluaran lembaga seringkali melebihi angka tersebut karena padatnya kegiatan sosial, seperti membantu korban kecelakaan, membiayai perawatan rumah sakit, hingga mendampingi masyarakat tidak mampu yang belum tercover BPJS.
“Inilah peran kami selama ini, seperti yang terus disampaikan Ketua LSM GMBI Distrik Gresik, Bapak Muhammad Hudin. Di tengah kondisi ekonomi masyarakat kecil yang masih sulit, sudah sepatutnya kita turun tangan membantu melalui lembaga sosial seperti ini,” tutupnya.
Redaksi: Team
Editor:Agl
Komentar
- LSM GMBI Distrik Gresik Mantapkan Aksi Sosial, Santunan Door to Door dan Gerakan Ketahanan Pangan Jadi Program Unggulan
- 0
