Home /
Daerah
News
Peringatan Keras dari PNIB: Waspadai Ancaman Khilafah, Terorisme, dan Kudeta Berdarah Ala Sudan agar Tak Merembet ke Indonesia
Peringatan Keras dari PNIB: Waspadai Ancaman Khilafah, Terorisme, dan Kudeta Berdarah Ala Sudan agar Tak Merembet ke Indonesia
kompas jurnal news
Wednesday, November 5, 2025, November 05, 2025 WIB
Last Updated
2025-11-05T15:32:49Z
Jombang, 5 November 2025 Kompas Jurnal– Tragedi konflik bersenjata dan perebutan kekuasaan yang terjadi di Sudan dan Nigeria menjadi sorotan tajam bagi Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB). Ketua Umum PNIB, AR Waluyo Wasis Nugroho atau yang akrab disapa Gus Wal, menyerukan kepada pemerintah dan seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bangkitnya ideologi khilafah, terorisme, dan konflik politik berdarah yang dapat merusak stabilitas nasional.
Sudan dan Nigeria: Cerminan Bahaya Ideologi Transnasional
Gus Wal menegaskan bahwa tragedi di Sudan, yang menewaskan puluhan ribu jiwa, adalah peringatan keras. Ia menjelaskan, Sudan yang kini terperangkap dalam perang saudara antara faksi militer Muslim (SAF vs RSF) setelah sebelumnya bersama-sama menggulingkan rezim, menunjukkan betapa destruktifnya konflik yang dipicu oleh haus kekuasaan dan ideologi transnasional.
“Situasi itu sangat memprihatinkan. Sesama bangsa dan sesama umat saling menghancurkan hanya karena haus kekuasaan dan dipengaruhi oleh faktor ideologi Khilafah terorisme,” ujar Gus Wal.
Menurut PNIB, konflik Sudan adalah contoh nyata bagaimana perebutan kekuasaan atas nama agama dapat menghancurkan tatanan negara. Oleh karena itu, Gus Wal meminta Indonesia tidak memberi ruang sedikit pun bagi ideologi Khilafah Terorisme beserta corong-corong tokoh propagandanya yang berpotensi menimbulkan benih-benih kekacauan.
Ancaman Baru dan Momentum "Kumat-Kumatan"
Selain menyoroti konflik global, Gus Wal juga menyinggung potensi ancaman baru dari kelompok-kelompok eks radikal di ruang publik Indonesia. Ia mencermati kembalinya beberapa tokoh senior, seperti Ustadz Abu Bakar Ba’asyir, ke pangkuan NKRI.
Gus Wal menyatakan, menerima mereka dengan tangan terbuka adalah tanda kebesaran jiwa bangsa, namun kewaspadaan wajib tetap dijaga. Ia khawatir pengalaman pahit di Timur Tengah dijadikan momentum oleh pihak tertentu untuk:
- "Kumat-Kumatan" dan membuat kekacauan.
- Menyiapkan skenario kudeta berkedok agama yang didasari ideologi Khilafah terorisme.
“Jangan sampai pengalaman pahit di Timur Tengah Suriah dan Sudan dijadikan momentum oleh pihak-pihak tertentu untuk ‘kumat kumatan’ dan membuat kekacauan, atau lebih parahnya menyiapkan skenario kudeta berkedok agama yang didasari dengan ideologi Khilafah terorisme,” tegas Gus Wal.
Seruan Persatuan Jaga Keutuhan NKRI
Menyikapi ancaman ini, PNIB menyerukan agar seluruh elemen bangsa—mulai dari pemerintah, aparat keamanan, hingga masyarakat sipil—bersatu padu. Fokus utama adalah menjaga keutuhan dan stabilitas keamanan NKRI dari berbagai ancaman:
1. Khilafah Terorisme.
2. Politik Identitas.
3. Infiltrasi Ideologi Asing.
“Kita tidak boleh terpecah. Apa yang terjadi di Sudan, Suriah, dan negara-negara lain itu cukup menjadi pelajaran. Indonesia harus tetap berdiri tegak sebagai bangsa yang utuh, aman, makmur, damai, berdaulat, dan beradab,” pungkas Gus Wal.
Redaksi:Ar Demit
Editor:Agl
Komentar
- Peringatan Keras dari PNIB: Waspadai Ancaman Khilafah, Terorisme, dan Kudeta Berdarah Ala Sudan agar Tak Merembet ke Indonesia
- 0
